PEDOMAN TRAKTAT SOIL SC FH UMI
Traktat
adalah sebuah singkatan dari Traning dan Perekrutan Anggota, Traktat
ini merupakan sebuah proses untuk mengenal SOIL SC melalui dua ( 2 )
tahapan proses yang antara lain Proses In door dan Proses Out door. Proses In door
merupakan proses dimana pengenalan SOIL SC melalui penerimaan
Materi-materi tentang Kemahasiswa, Keorganisasian, Hukum dan SOIL. Pada
proses ini yang lebih ditekankan adalah proses pematangan intelektualisa
dan keahlian dalam mengelolah organisasi sehingga menjadi anggota yang
dapat bermamfaat bagi diri sendiri maupun bagi organisasi. Pada Proses Out door penekanannya
adalah bagaimana calon anggota ini menjadi anggota yang Solid dan mampu
bekerja sama dalam menjalankan visi dan misi roda organisasi ( SOIL SC
). Pada proses ini calon anggota diperkenalkan sebuah permainan atau
games tentang tekhnik bagaimana menjadi team work yang solid.
Traktat
ini merupakan sebuah grand desaind intelektual yang mempunyai cita
untuk menciptakan mahasiswa yang berintelektual tinggi yang mampu
merubah, membangun dan mendesain sebuah bangsa agar mampu bermanfaat
bagi keutuhan bangsa.
Traktat
itu sendiri baru hadir atau baru dimulai pada tahun 2005 setelah
seluruh anggota pecetus SOIL SC telah matang dalam keilmuanya baik itu
Kelimuan Hukum, Keorganisasian, Kemahasiswaan dan tentang SOIL SC itu
sendiri.
Sejarah Singkat SOIL SC
SOIL SC adalah kepanjangan dari Solidarity Of Intelectual Law Study Club, dimana SOIL SC ini berdiri pada tanggal 16 Januari 2004.
SOIL SC merupakan suatu kelompok belajar yang terdiri dari Mahasiswa
Hukum UMI, namun tidak semua mahasiswa hukum UMI merupakan anggota SOIL
SC.
Cikal
bakal berdirinya SOIL SC berdasarkan kegelisahan beberapa Mahasiswa
Hukum UMI pada waktu itu ( 2003 ) seperti saudara M. Salim Basmi, Agus
toro, Reza sulrahman, Ervan, Kamariah sunusi, Rani, Ika, A.Aris Pratama
dan beberapa mahasiswa Hukum UMI angkatan 2003, mereka melihat kondisi
Fakultas Hukum UMI yang pada waktu itu banyak terjadi tindakan-tindakan
premanisme, kelompok-kelompok, sukuisme sehingga terjadi sebuah
perbedaan yang mengarah pada tindakan anarkisme. Beberapa Mahasiswa
tersebut mempunyai tekat dan niatan untuk kemudian mengembalikan
identitas asli sebagai seorang mahasiswa yang tentunya berintelektual,
akademis, ilmuan dan beritika islami karena sesuai dengan cita UMI itu
sendiri yaitu Muslim. Namun sungguh tidak mudah untuk kemudian
mendirikan sebuah wadah intelektual pada waktu itu karena sebagai
Mahasiswa semester awal banyak mendapatkan tekanan, intervensi, dan
gangguan-gangguan dari beberapa kelompok mahasiswa yang tidak
menginginkan berdirinya sebuah organisasi intelektual. Dengan tekad yang
kuat dengan niatan yang kuat maka tahap demi tahap mulailah dirancang
pembentukannya dengan melakukan pertemuan-pertemuan dengan mahasiswa
seangkatannya ( 2003 ) dan beberapa mahasiswa senior yang masih ingin
melihat dan merubah kondisi fakultas hukum UMI pada waktu itu.
Pertemuan
pertama dilakukan didepan masjid umar bin hattab ( Masjid UMI ),
kemudian sore harinya dilanjutkan didepan pinte gerbang ( II ) UMI
tepatnya ditrotoar dengan agenda pembicaran atau gagasan pembentukan
sebuah wadah intelektual, namun karena kurang kondusif dan karena waktu
yang tidak memungkinkan untuk membahas di lokasi kampus selain kurang
kondusif matahari juga telah tergantikan dengan bulan maka pertemuan (
malam ) selanjutkan di lanjutkan dikediaman saudara ervan.
Pertemuan
demi pertemuan dilakukan namun belum ada kesepakatan tentang nama, dan
beberapa hal yang urgen dalam organisasi tersebut. Dengan berlarutnya
kondisi yang belum juga ada kesepakatan maka pertemuan-pertemuan di
pending dengan waktu yang tidak bisa ditentukan. Sehingga tiba suatu
masa dimana Mahasiswa semester awal diharuskan masuk dan mengikuti
pesantren selama sebulan penuh ( padang lampe ).
Padang
lampe inilah kemudian diadakan pertemuan-pertemuan selanjutnya, namun
hanya diikuti oleh mahasiswa pria karena pada waktu itu mahasiswa pria (
ikhwan ) yang mendapatkan giliran pertama mengikuti program pencerahan
qalbu. Mahasiswa itu antara lain M. Salim Basmin, Reza sulrahman,
Agustoro, Ervan dll. Disinilah kemudian ada titik awal pencerahan cikal
bakal akan terbentuknya wadah intelektual tersebut tapi belum ada
namanya. Baru setelah selesainya program pencerahan qalbu diadakan
pertemuan selanjutnya yang dihadiri mahasiswa pria ( ikhwan ) dan
perempuan ( akhwad ) yang antara lain Wana, Kamariah sunusi, Nurhaerani
Tahir, Fikayanti, Ummi, Cherly, Ika, Rani, Ervan, Reza sulrahman,
M.Salim Basmin, Agustoro, Hasbullah, Agustrianto dll, pertemuan ini
bertempat dikediaman saudara ervan. Dalam pertemuan ini dibahaslah
pembentukan organisasi secara formal mulai dari nama, aturan main dan
hal-hal yang urgen mengenai organisasi dan Alhamdulillah dalam
peretemuan ini akhirnya disepakati terbentuknya wadah intelektual namun
dengan nama SOIL SC. Khusus dalam pemberian sebuah nama diadakan
kompetisi yang semua berhak mengusulkan nama dengan alas an dan
persentasenya, dan alhasil saudara ervan lah yang terpilih dalam
pemberian nama wadah intelektual tersebuat ( SOIL ).
Dengan
beberapa pertemuan barulah terbentuk SOIL SC. Setelah disepakatinya
maka barulah kemudian dibuat sebuah aturan main ( AD/ART ), Logo dll.
Stelah semuanya rampung maka diadakanlah sebuah pertemuan besar yang
dihadiri seluruh mahasiswa angkatan 2003 pada waktu itu dimana nama
pertemuan pada waktu itu adalah MUBES pertama SOIL SC dengan agenda
pemilihan Ketua Umumnya dan pengurusnya. Mubes ini dilakukan di Aula Al
Hijads (Fak. Hukum UMI). Dalam Mubes ini terjadi pertarungan yang sengit
antara saudara M. Salim Basmin dan Saudara Mantra dan akhirnya
dimenangkan saudara M. Salim Basmin sebagai Ketua Umum SOIL SC pertama
dan Sauradara Mantra sebagai Mide Formatur ( anggota penyusun
kepengurusan ).
Strukktur Kepengurusan Pertama :
Ketua Umum : M. Salim Basmin
Sekretaris : Hasbullah
Bendahara : Kamariah Sunusi
Wakil Ketua I : Mantra
Wakil Ketua II : Reza sulrahman
Wakil Ketua III : Agustrianto
Wakil Ketua IV : Agustoro
Dengan
tersusunnya struktur SOIL SC maka diadakanlah agenda-agenda perubahan
yang sesuai dengan niatan terbentuknya wadah SOIL SC ini. Mulai dari
pengsoilidan seluruh mahasiswa 2003, diskusi hukum, kajian keilmuan dll.
Proses Traktat secara In Door
Traktat
merupakan singkatan dari Traning dan perekrutan anggota. Traktat
merupakan sebuah traning bagi kawan-kawan Mahasiswa Hukum yang akan
masuk dan bergabung dalam SOIL SC. Dalam Traktat ini akan dibahas
beberapa materi yang tentunya untuk menambah wawasan, intelektualitas
dibidang kelimuan Hukum, keorganisasian, Kemahasiswaan dan tentuanya
tentang SOIL itu sendiri.
Materi Traktat itu antara lain:
1. Metode Persidangan
2. Retorika
3. Urgensi dan Hakekat Organisasi
4. Kemahasiswaan
5. Materi Hukum ( terkini )
6. KeSOILan ( atribut dan kesekretariatan )
1. METODE PERSIDANGAN
Secara Etimolgi metode adalah Metode
berasal dari Bahasa Yunani “Methodos’’ yang berarti cara atau jalan
yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah,maka metode menyangkut
masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu
yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai
tujuan. Sedangkan persidangan yang kata dasarnya dari Sidang adalah sebuah media diskusi yang melibatkan lebih dari dua ( 2 ) orang dengan materi pembahasan yang telah disepakati bersama. Jadi Metode Persidangan adalah sebuah metode untuk mengatur menjalankan sebuah sidang sesuai dengan aturan-aturan aturan-aturannya.
Sidang terdiri yang antara lain Sidang Komisi, Sidang Pleno, Sidang Paripurna. Sidang Komisi adalah persidangan yang membahas dan membuat sebuah keputusan sementara dari peserta sidang komisi yang didelegasikan dan ditunjuk. Sidang Pleno adalah persidangan yang mengesahkan hasil keputusan sidang-sidang komisi atau hasil keputusan dari sidang pleno itu sendiri. Sidang Paripurna adalah persidangan
yang dihadiri oleh seluruh peserta sidang, untuk memutuskan kesepakatan
bersama dari sidang sidang sebelumnya(misalnya hasil sidang pleno) ,
peserta sidang dalam hal ini tidak memiliki hak-hak yang dimilikinya.
Perlengkapan persidangan adalah sebuah instrument yang harus dipenuhi dalam persidangan, yang antara lain :
· Peserta Sidang
1) Peserta Penuh adalah peserta
yang ditunjuk dan khusus didelegasikan untuk mengikuti jalanya
persidangan dari awal sampai akhir persidangan. Peserta sidang penuh
memiliki hak suara yaitu hak untuk menyampaikan pendapat dan sekaligus
hak untuk dipilih dan memilih.
2) Peserta
Peninjau adalah peserta sidang yang hanya ditunjuk untuk didelegasikan
segbagai pengamat sebagai undangan (tamu sidang). Peserta peninjau hanya
memiliki hak bicara yaitu hak menyampaikan pendapat saja.
Kewajiban
peserta sidang semuanya sama yaitu mengikuti jalannya persidangan dari
awal sampai akhir dan sekaligus mematuhi tata tertib persidangan dengan
menaati semua keputusan yang telah disepakati bersama.
· Ruangan
Ada
beberapa macam bentuk atau model ruangan untuk melaksanakan persidangan
yaitu ruang yang berbentuk U ( tapal Kuda ), berbentuk persegi panjang,
berbentuk meja bundar dan beberapa bentuk ruangan persidangan yang
disesuaikan dengan kondisi.
· Alat Tulis
· Palu Sidang
· Sterring
committe adalah pengarah acara persidangan yang menyiapkan draf
persidangan dan bertanggung jawab secara penuh pada setiap aktifitas
persidangan dari awal sampai akhir. Steering
Committee (SC) dalam hal ini hanya memiliki hak bicara saja, apabila
diperlukan oleh pemimpin sidang berdasarkan kesepakatan seluruh peserta
sidang/ konsultasi.
· Bahan sidang atau draff bahan persidangan
· Pemimpin sidang Atau lebih dikenal dengan istilah PRESIDIUM SIDANG
Istilah – istilah yang sering muncul dalam persidangan yang antara lain, yaitu :
· Intrupsi adalah Penyela
1) Intrupsi point of ORDER adalah Intrupsi yang bersifat menolak atau tidak sepakat terhadap pendapat ornag lain
2) Intrupsi
point of INFORMATION adalah Intrupsi yangbersifat memberi informasi
atau tambahan terhadap pendapat orang lain yang masih berkaitan
3) Intrupsi
point of CLARIFICATION adalah Intrupsi yang bersifat mengklarifikasi
atau memberi penjelasanulang(penjernihan pendapat) orang lain atau
pendapat sendiriyag sudah berlalu atau masih berkaitan
4) Intrupsi
point of JUSTIVICATION adalah Intrupsi yang bersifat pembelaan atau
pembenaran terhadap pendapat sendiriatau menganggap pendapatnya yang
benar dan masih berhubungan dengan pendapat sebelumnya
· Skorsing adalah penundaan sidang yang ditentukan jangka waktunya
· Pending adalah penundaansidang yang tidak ditentukan jangka waktunya atau penundaan sidang dengan jangka waktu yang lama.
· Voting adalah pemilihan berdasarkan suara terbanyak apabila keputusan tidak dihasilkan berdasarkan musyawarah mufakat.
· Loobying adalah bentuk komunikasi diluar rapat pada saat terjadi penundaan rapat atau persidangan.
Pengaturan ketukan palu sidang yang dipegang oleh pemimpin sidang diantaranya adalah
1) KETUKAN 1 X
Ketukan untuk pengesahan – pengesahan yang bersifat sementara >tidak ada dalam draft pengesahan
2) KETUKAN 2 X
Ketukan untuk skorsing waktu, untuk istirahat breakbaik lama atau hanya sekedar menunggu waktu loobying, voting dll
3) KETUKAN 3 X
Ketukan
untuk pengesahan –pengesahan yang bersifat keseluruhan dan bakubiasanya
dilakukan untuk pengesahan hasil sidang plenoparipurna atau untuk
membuka atau menutup sebuah sidang
2. HUKUM
Materi Hukum yang lagi actual dan atau materi dasar mengenai ilmu hukum
3. URGENSI DAN HAKEKAT ORGANISASI
Urgensi adalah
keadaan mendesak. Sedemikian mendesaknya, sehingga kita tidak sempat
memikirkan atau menganalisis apa yang terjadi atau apa yang akan kita
lakukan untuk mengatasinya. Ilustrasinya adalah situasi tatkala kita
ditodong sepucuk senjata. Pada keadaan seperti itu kita tidak dapat
berpikir dengan jernih meski kita sadar bahwa kita mesti melakukan
sesuatu untuk melawan dan bertahan hidup.
Sudah
sejak lama kita bersentuhan yang namanya organisasi baik itu disadari
maupun tidak disadari. Manusia pada dasarnya merupakan makhluk social (
soon politicon ), oleh karenanya manusia tidak luput atau tdak dapat
hidup tanpa bantuan dari orang lain. Bantuan orang lain ini dapat
diterjemahkan dalam bentuk organisasi. Semisal ketikan manusia masih
dalam kandungan seorang ibu maka sang ibu memeriksakan kesehatan janin
dalam perutnya ke dokter atau rumah sakit dimana kita ketahui bahwa
rumah sakit adalah bentuk dari organisasi, ketikan janin ini kemudian
lahir dan mulai beradaptasi dengan lingkungannya maka janin ini kemudian
tumbuh berkembang menjadi seorang anak kecil, remaja dan dewasa sampai
akhirnya menjadi tua. Ketika anak ini kemudian membutuhkan sebuah
pendidikan maka iya akan dapatkan disekolah, perguruan tinggi, inipun
dinamakan sebuah organisasi, begitupun ketika iya telah menyelesaikan
jenjang pendidikan maka iya akan membutuhkan sebuah pekerjaan semisal
akan peberja pada sebuah perusahaan, perusahaan inipun dinamakan sebuah
organisasi. Berdasarkan contoh di atas maka manusia tidak luput yang
namanya organisasi.
· Prolog Organisasi
Menurut
Plato bahwa adanya keinginan manusia untuk bekerja sama untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Manusia tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya
tanpa bantuan manusia lainnya. Aristoteles meneruskan pendapat dari
plato yang mengatakan bahwa manusia harus berhubungan dengan manusia
lainnya untuk memenuhi kebutuhannya itu dimulai dari keluarga, kemudian
berkembang menjadi kelompok yang besar kemudian menjadi kelompok yang
lebih besar (desa dan Negara ).
Secara
sosial filosofis; Organisasi ada karena diadakan oleh manusia (individu
dan kelompok). Dan mengapa diadakan dikarenakan. Sifat dan kodrat
manusia sebagai mahluk social dan Sifat dan kodrat manusia sebagai
mahluk social.
Organisasi adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk mencapai tujuan bersama.
Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana
orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis,
terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan
sumber daya. Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity)
sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang
relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus
menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek
seperti penyatuan visi dan misi
serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang
tersebut. Organisasi dianggap baik apabila diakui keberadaannya oleh
sekitarnya ( masyarakat ) karena memberikan kontribusi, mamfaat dalam
peningkatan masyarakat dan atau anggotanya sendiri melalui penggalian
sumber dayanya. Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai
suatu keterkaitan yang terus menerus, dalam berorganisasi setiap individu dapat berinteraksi dengan semua struktur yang terkait baik itu secara langsung maupun secara tidak langsung kepada organisasi
1. Terdiri atas kumpulan orang dengan berbagai pola interaksi yang ditetapkan.
2. Dikembangkan untuk mencapai tujuan
3. Secara sadar dikoordinasi dan dengan sengaja disusun
4. Instrumen yang mempunyai batasan yang secara relatif dapat diidentifikasi
5. Pelimpahan Wewenang
· Bentuk organisasi
1. Organisasi Politik
2. Organisasi Sosial
3. Organisasi Mahasiswa
4. Organisasi dalam bentuk Negara
5. Organisasi Nirlaba
· Sifat Organisasi
1. Organisasi bersifat Provit
2. Organisasi bersifat Nonprovit
· Pelimpahan wewenang
Pelimpahan
wewenang merupakan instrument yang penting dalam berorganisasi, kenapa
demikian agar terjadi sebuah pemerataan tugas, tidak ada over wewenang
dan agar dapat menjalankan fungsi dan peran setiap anggota/pengurus yang
berada dalam sebuah organisasi.
· Teori Organisasi
1. Teori Organisasi Klasik ( Tradisional )
Teori
ini biasa disebut dengan “teori tradisional” atau disebut juga “teori
mesin”. Berkembang mulai 1800-an (abad 19). Dalam teori ini organisasi
digambarkan sebuah lembaga yang tersentralisasi dan tugas-tugasnnya
terspesialisasi serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang
kaku tidak mengandung kreatifitas.Dikatakan teori mesin karena
organisasi ini menganggab manusia bagaikan sebuah onderdil yang setiap
saat bisa dipasang dan digonta-ganti sesuai kehendak pemimpin. Teori
Organisasi klasik sepenuhnya menguraikan anatomi organisasi formal.
Empat ( 4 ) unsur pokok yang selalu muncul dalam organisasi formal:
Sistem kegiatan yang terkoordinasi, kelompok orang, kerja sama,
kekuasaan dan kepemimpinan. Menurut penganut teori klasik suatu
organisasi tergantung pada empat kondisi pokok: Kekuasaan, Saling melayani, Doktrin, Disiplin.
2. Teori Neoklasik
Aliran
yang berikutnya muncul adalah aliran Neoklasik disebut juga dengan
“Teori Hubungan manusiawi”. Teori ini muncul akibat ketidakpuasan dengan
teori klasik dan teori merupakan penyempurnaan teori klasik. Teori ini
menekankan pada “pentingnya aspek psikologis dan social karyawan
sebagai individu ataupun kelompok kerja”. Munculnya teori neoklasik
diawali dengan inspirasi percobaan yang dilakukan di Pabrik Howthorne
tahun 1924 milik perusahaan Western Elektric di Cicero yang disponsori
oleh Lembaga Riset Nasional Amerika. Percobaan yang dilakukan ELTON MAYO
seorang riset dari Western Electric menyimpulkan bahwa pentingnya
memperhatikan insentif upah dan Kondisi kerja karyawan dipandang sebagai
factor penting peningkatan produktifitas.
Dalam pembagian kerja Neoklasik memandang perlunya:
a. Partisipasi
b. Perluasan kerja
c. Manajemen bottom_up
3. Teori Modern
Teori
ini muncul pada tahun 1950 sebagai akibat ketidakpuasan dua teori
sebelumnya yaitu klasik dan neoklasik. Teori Modern sering disebut
dengan teori “Analiasa Sistem” atau “Teori Terbuka” yang memadukan
antara teori klasik dan neoklasik. Teori Organisasi Modern melihat bahwa
semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan yang saling bergantung
dan tidak bisa dipisahkan. Organisasi bukan system tertutup yang
berkaitan dengan lingkungan yang stabil akan tetapi organisasi merupakan
system terbuka yang berkaitan dengan lingkunngan dan apabila ingin
survivel atau dapat bertahan hidup maka ia harus bisa beradaptasi dengan
lingkungan.
Adalah
untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi demi
kepentingan bersama. Sebagai motivasi dan sebagai dasar pencapai tujuan
dari organisasi. Namun sebelum penentuan tujuan organisasi terlebih
dahulu menetapkan misi / maksud organisasi. Etzoini
mengatakan bahwa suatu pernyataan tentang keadaan yang diinginkan dimana
organisasi bermaksud untuk merealisasikannya. Merealisasikan sebuah
organisasi yang ideal tentunya tak lepas dari sebuah masalah atau sebuah
resiko, olehnya diperlukan sebuah cara atau tekhnik dalam pemecahannya
yang anta lain, yaitu:
1. Branstorming
Adalah
sebuah metode untuk menghasilkan ide gagasan yang banyak mengenai topik
tertentu secara kreatif dan efisien. Penyampain ide – ide melalui
proses yang bebas dari penilaian dan kritik.
Prosesnya, yaitu :
· Topik atau masalah dirumuskan dan tulis dengan jelas
· Tiap anggota atau Tim memberikan idenya
· Lakukan sampai semua ide telah habis
2. Secara analitis dan kreatif
Adalah sebagai
suatu proses penghilangan perbedaan atau ketidak-sesuaian yang terjadi
antara hasil yang diperoleh dan hasil yang diinginkan (Hunsaker, 2005).
Salah satu bagian dari proses pemecahan masalah adalah pengambilan
keputusan (decision making), yang didefinisikan sebagai memilih solusi
terbaik dari sejumlah alternatif yang tersedia (Hunsaker, 2005).
Pengambilan keputusan yang tidak tepat, akan mempengaruhi kualitas hasil
dari pemecahan masalah yang dilakukan.
Prosesnya, yaitu :
· Definisikan Masalah
· Buat alternative penyelesaian masalah
· Evaluasi arternative-artenative penyelesain masalah
· Terapkan solusi dan tindak lanjuti
3. Penentuan Pengambilan keputusan
· Tekhnik POACE adalah Planning, Organising, Actuality, Countrolling, dan Evaluasi.
· Problem Solving
· Analisis Swot adalah Strengths ( Kekuatan ), Weaknesses ( Kelemahan ), Opportunities (peluang), Threats ( ancaman ).
5. KEMAHASISWAAN
Secara
etimologi Mahsiswa terdiri dari dua kata, yaitu kata “maha” yang
artinya “ter- atau segalanya” dan kata “siswa” yang artinya adalah
“pelajar”. Jadi Mahasiswa adalah Pelajar tertinggi atau orang yang
belajar di perguruan tinggi.
Secara
terminologi Mahasiswa adalah seseorang yang terdaftar di perguruan
tinggi entah itu negeri ataupun swasta dan mengikuti semester berjalan.
Namun, dibalik semua itu selain mengurus urusan akademik yang menjadi
tanggung jawab utama dari seorang mahasiswa, mahasiswa juga memiliki
fungsi serta peran-peran yang selalu menyertakan mahasiswa sebagai
pelopor, penggerak, dan bahkan pengambil keputusan sehingga mahasiswa
selalu menjadi bagian perjalanan sebuah bangsa.
Menurut Pakar pendidikan yang juga Guru Besar Ilmu Pendidikan Moral Universitas Negeri Semarang, Prof. Masrukhi menilai,
saat ini banyak mahasiswa yang lebih berorientasi pada gaya hidup.
"Sebenarnya, ada lima wajah mahasiswa yang nampak dalam realitas diri
dan sosial, wajah pertama mahasiswa adalah idealis-konfrontatif, yang cenderung aktif menentang kemapanan, seperti melalui demonstrasi. Kedua, mahasiswa idealis-realistis, lebih kooperatif dalam perjuangan menentang kemapanan. Ketiga, kata dia, mahasiswa oportunis, yang cenderung mendukung pemerintah yang tengah berkuasa, kemudian keempat mahasiswa
profesional, yakni mereka yang hanya berorientasi pada kuliah atau
belajar. "Empat wajah mahasiswa ini ternyata hanya ada sekitar 10
persen, selebihnya adalah wajah kelima, yakni mahasiswa rekreatif yang berorientasi pada gaya hidup glamour dan bersenang-senang," katanya.
Mahasiswa
sebagai insan akademis, pengabdi, pencipta harus kembali pada
hakekatnya ketika melakukan sebuah pergerakan perubahan yaitu harus
gerakannya ideologis dan mahasiswa harus menentukan orientasinya kedepan
sehingga tidak keluar dari jalur atau koridor yang ideal.
Mahasiswa
hari ini sebenarnya harus kembali disadarkan akan berbagai peran dan
fungsinya. Salah satu yang harus dipahami bahwa mahasiswa adalah pusat
dinamisasi gerakan suatu Negara. Hal lain yaitu mahasiswa sebagai agen
perubahan dan control sosial dimana mahasiswa memiliki kemampuan dengan
kemampuan intelektual, berpikir cerdas, serta sigap dalam berbagai
kondisi memang seharusnya diharapkan untuk dapat memberikan perubahan
yang signifikan paling tidak pada lingkungan kampus dan lingkungan yang
berada didekatnya. Karena sering mahasiswa Ketika dihadapkan pada suatu
realitas, maka mahasiswa cenderung reaksioner tanpa mempertimbangkan
berbagai aspek yang sebenarnya terlebih dahulu diutamakan. Oleh
karenanya dipandang perlu mengetahui secara seksama peran dan fungsi
mahasiswa itu sendiri.
· Ciri-ciri Mahasiswa
A. Mahasiswa Hedonis
Adalah
Mahasiswa yang hanya memikir hal-hal yang berhubungan dengan hura-hura
atau kesenangan sesaat dengan melupakan tujuan awal untuk menuntut ilmu.
B. Mahasiswa Apatis
Adalah Mahasiswa yang tidak memikirkan sama sekali atau bersifat acuh tak acuh atau bersifat cuek dengan akademisnya.
C. Mahasiswa Akademis
Adalah Mahasiswa yang hanya memikirkan akademisnya atau pendidikan tanpa melihat kondisi realitas social yang ada.
D. Mahasiswa Organisatoris
Adalah
Mahasiswa yang begitu tertarik dan sibuk dalam kehidupan kelompok /
organisasi sehingga melupakan bahkan meninggalkan peran sebagai
akademis.
E. Mahasiswa Idealis
Adalah
Mahasiswa yang memiliki visi dan misi yang jelas dengan memadukan
antara peran sebagai akademisi, Organissatori serta tidak melupakan
keadaan atau kegelisaan masyarakat / lingkungan sekitar sehingga dapat
bermamfaat bagi nusa bangsa.
· Sifat Mahasiswa
- Rasional
Setiap
apa yang dikatakan atau pun dilakukan oleh mahasiswa itu kemudian mampu
dijelaskan secara jelas melalui proses berpikir yang ilmiah sehingga
itu dapat diterima.
- Analisis
Proses berpikir yang cermat sehingga mampu melihat semua puluang ataupun kekurangan yang ada.
- Kritis
Merupakan bentuk dari rasa ingin tahu yang besar sehingga ada hal hal yang baru yang muncul.
- Universal
Merupakan pola pikir yang luas tanpa ada batasan batasan ruang ataupun tempat
- Sistematis
Proses berpikir yang terstruktur sehingga apa yang kemudian dikatakan ataupun dilakukan itu sesuai dengan susunannya.
· Fungsi Mahasiswa
A. Agent of change / agen perubahan
B. Social of control
C. Moral of Course
·
Mahasiswa
harus merevitalisasi gerakannya dalam mengawasi pemerintah. Melakukan
aksi moral intelektual dalam memformat gerakan mahasiswa, menjaga
idealisme tanpa melupakan realitas lingkungan, melakukan gerakan yang
bersinergi dengan logika.
6. Ke-SOIL-an
A. Atribut
a) Logo SOIL
b) Bendera SOIL
c) Baju SOIL
d) Mars SOIL
e) Stempel SOIL
B. Kesekretariatan
a) Persuratan yaitu Kop surat, Surat Keluar dan surat masuk,
b) Tekhnik penulisan persuratan SOIL
c) Tekhnik penulisan proposal
Proses Traktat secara Out door
Pada
proses ini dilakukan dengan permainan-permainan atau games untuk
meningkatkan kerjasama, tanggung jawab kelompok dan demi terjalin ikatan
kesoilidan antar anggota.a
1. Metode Persidangan
Bentuk games yang dilakukan adalah melakukan metode persidangan agar setiap anggota memahami cara persidangan
2. Retorika
Games
pada pelatihan ini adalah mengajak setiap anggota untuk berlatih
berpidato, orasi agar mampu menyampaikan pesan melalui cara berbicara
yang baik dan benar dan bentuk pelatihan cara berbicara didepan orang
banyak.
3. Hakekat dan Urgensi Organisasi
Melatih setiap anggota agar menjadi solid melalui permainan atau games tim
4. Hukum