Kamis, 21 Januari 2016

Traktat adalah sebuah singkatan dari Traning dan Perekrutan Anggota, Traktat ini merupakan sebuah proses untuk mengenal SOIL SC melalui dua ( 2 ) tahapan proses yang antara lain Proses In door dan Proses Out door. Proses In door merupakan proses dimana pengenalan SOIL SC melalui penerimaan Materi-materi tentang Kemahasiswa, Keorganisasian, Hukum dan SOIL. Pada proses ini yang lebih ditekankan adalah proses pematangan intelektualisa dan keahlian dalam mengelolah organisasi sehingga menjadi anggota yang dapat bermamfaat bagi diri sendiri maupun bagi organisasi. Pada Proses Out door penekanannya adalah bagaimana calon anggota ini menjadi anggota yang Solid dan mampu bekerja sama dalam menjalankan visi dan misi roda organisasi ( SOIL SC ). Pada proses ini calon anggota diperkenalkan sebuah permainan atau games tentang tekhnik bagaimana menjadi team work yang solid.
Traktat ini merupakan sebuah grand desaind intelektual yang mempunyai cita untuk menciptakan mahasiswa yang berintelektual tinggi yang mampu merubah, membangun dan mendesain sebuah bangsa agar mampu bermanfaat bagi keutuhan bangsa.
Traktat itu sendiri baru hadir atau baru dimulai pada tahun 2005 setelah seluruh anggota pecetus SOIL SC telah matang dalam keilmuanya baik itu Kelimuan Hukum, Keorganisasian, Kemahasiswaan dan tentang SOIL SC itu sendiri.
Sejarah Singkat SOIL SC
SOIL SC adalah kepanjangan dari Solidarity Of Intelectual Law Study Club, dimana SOIL SC ini berdiri pada tanggal 16 Januari 2004. SOIL SC merupakan suatu kelompok belajar yang terdiri dari Mahasiswa Hukum UMI, namun tidak semua mahasiswa hukum UMI merupakan anggota SOIL SC.
Cikal bakal berdirinya SOIL SC berdasarkan kegelisahan beberapa Mahasiswa Hukum UMI pada waktu itu ( 2003 ) seperti saudara M. Salim Basmi, Agus toro, Reza sulrahman, Ervan, Kamariah sunusi, Rani, Ika, A.Aris Pratama dan beberapa mahasiswa Hukum UMI angkatan 2003, mereka melihat kondisi Fakultas Hukum UMI yang pada waktu itu banyak terjadi tindakan-tindakan premanisme, kelompok-kelompok, sukuisme sehingga terjadi sebuah perbedaan yang mengarah pada tindakan anarkisme. Beberapa Mahasiswa tersebut mempunyai tekat dan niatan untuk kemudian mengembalikan identitas asli sebagai seorang mahasiswa yang tentunya berintelektual, akademis, ilmuan dan beritika islami karena sesuai dengan cita UMI itu sendiri yaitu Muslim. Namun sungguh tidak mudah untuk kemudian mendirikan sebuah wadah intelektual pada waktu itu karena sebagai Mahasiswa semester awal banyak mendapatkan tekanan, intervensi, dan gangguan-gangguan dari beberapa kelompok mahasiswa yang tidak menginginkan berdirinya sebuah organisasi intelektual. Dengan tekad yang kuat dengan niatan yang kuat maka tahap demi tahap mulailah dirancang pembentukannya dengan melakukan pertemuan-pertemuan dengan mahasiswa seangkatannya ( 2003 ) dan beberapa mahasiswa senior yang masih ingin melihat dan merubah kondisi fakultas hukum UMI pada waktu itu.
Pertemuan pertama dilakukan didepan masjid umar bin hattab ( Masjid UMI ), kemudian sore harinya dilanjutkan didepan pinte gerbang ( II ) UMI tepatnya ditrotoar dengan agenda pembicaran atau gagasan pembentukan sebuah wadah intelektual, namun karena kurang kondusif dan karena waktu yang tidak memungkinkan untuk membahas di lokasi kampus selain kurang kondusif matahari juga telah tergantikan dengan bulan maka pertemuan ( malam ) selanjutkan di lanjutkan dikediaman saudara ervan.
Pertemuan demi pertemuan dilakukan namun belum ada kesepakatan tentang nama, dan beberapa hal yang urgen dalam organisasi tersebut. Dengan berlarutnya kondisi yang belum juga ada kesepakatan maka pertemuan-pertemuan di pending dengan waktu yang tidak bisa ditentukan. Sehingga tiba suatu masa dimana Mahasiswa semester awal diharuskan masuk dan mengikuti pesantren selama sebulan penuh ( padang lampe ).
Padang lampe inilah kemudian diadakan pertemuan-pertemuan selanjutnya, namun hanya diikuti oleh mahasiswa pria karena pada waktu itu mahasiswa pria ( ikhwan ) yang mendapatkan giliran pertama mengikuti program pencerahan qalbu. Mahasiswa itu antara lain M. Salim Basmin, Reza sulrahman, Agustoro, Ervan dll. Disinilah kemudian ada titik awal pencerahan cikal bakal akan terbentuknya wadah intelektual tersebut tapi belum ada namanya. Baru setelah selesainya program pencerahan qalbu diadakan pertemuan selanjutnya yang dihadiri mahasiswa pria ( ikhwan ) dan perempuan ( akhwad ) yang antara lain Wana, Kamariah sunusi, Nurhaerani Tahir, Fikayanti, Ummi, Cherly, Ika, Rani, Ervan, Reza sulrahman, M.Salim Basmin, Agustoro, Hasbullah, Agustrianto dll, pertemuan ini bertempat dikediaman saudara ervan. Dalam pertemuan ini dibahaslah pembentukan organisasi secara formal mulai dari nama, aturan main dan hal-hal yang urgen mengenai organisasi dan Alhamdulillah dalam peretemuan ini akhirnya disepakati terbentuknya wadah intelektual namun dengan nama SOIL SC. Khusus dalam pemberian sebuah nama diadakan kompetisi yang semua berhak mengusulkan nama dengan alas an dan persentasenya, dan alhasil saudara ervan lah yang terpilih dalam pemberian nama wadah intelektual tersebuat ( SOIL ).
Dengan beberapa pertemuan barulah terbentuk SOIL SC. Setelah disepakatinya maka barulah kemudian dibuat sebuah aturan main ( AD/ART ), Logo dll. Stelah semuanya rampung maka diadakanlah sebuah pertemuan besar yang dihadiri seluruh mahasiswa angkatan 2003 pada waktu itu dimana nama pertemuan pada waktu itu adalah MUBES pertama SOIL SC dengan agenda pemilihan Ketua Umumnya dan pengurusnya. Mubes ini dilakukan di Aula Al Hijads (Fak. Hukum UMI). Dalam Mubes ini terjadi pertarungan yang sengit antara saudara M. Salim Basmin dan Saudara Mantra dan akhirnya dimenangkan saudara M. Salim Basmin sebagai Ketua Umum SOIL SC pertama dan Sauradara Mantra sebagai Mide Formatur ( anggota penyusun kepengurusan ).
Strukktur Kepengurusan Pertama :
Ketua Umum          : M. Salim Basmin
Sekretaris                : Hasbullah
Bendahara              : Kamariah Sunusi
Wakil Ketua I         : Mantra
Wakil Ketua II       : Reza sulrahman
Wakil Ketua III      : Agustrianto
Wakil Ketua IV      : Agustoro
Dengan tersusunnya struktur SOIL SC maka diadakanlah agenda-agenda perubahan yang sesuai dengan niatan terbentuknya wadah SOIL SC ini. Mulai dari pengsoilidan seluruh mahasiswa 2003, diskusi hukum, kajian keilmuan dll.
Proses Traktat secara In Door
Traktat merupakan singkatan dari Traning dan perekrutan anggota. Traktat merupakan sebuah traning bagi kawan-kawan Mahasiswa Hukum yang akan masuk dan bergabung dalam SOIL SC. Dalam Traktat ini akan dibahas beberapa materi yang tentunya untuk menambah wawasan, intelektualitas dibidang kelimuan Hukum, keorganisasian, Kemahasiswaan dan tentuanya tentang SOIL itu sendiri.
Materi Traktat itu antara lain:
1.      Metode Persidangan
2.      Retorika
3.      Urgensi dan Hakekat Organisasi
4.      Kemahasiswaan
5.      Materi Hukum ( terkini )
6.      KeSOILan ( atribut dan kesekretariatan )

1.        METODE PERSIDANGAN
Secara Etimolgi metode adalah Metode berasal dari Bahasa Yunani “Methodos’’ yang berarti cara atau jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah,maka metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan. Sedangkan persidangan yang kata dasarnya dari Sidang adalah sebuah media diskusi yang melibatkan lebih dari dua ( 2 ) orang dengan materi pembahasan yang telah disepakati bersama. Jadi Metode Persidangan adalah sebuah metode untuk mengatur menjalankan sebuah sidang sesuai dengan aturan-aturan aturan-aturannya.
Sidang terdiri yang antara lain Sidang Komisi, Sidang Pleno, Sidang Paripurna. Sidang Komisi adalah persidangan yang membahas dan membuat sebuah keputusan sementara dari peserta sidang komisi yang didelegasikan dan ditunjuk. Sidang Pleno adalah persidangan yang mengesahkan hasil keputusan sidang-sidang komisi atau hasil keputusan dari sidang pleno itu sendiri. Sidang Paripurna adalah persidangan yang dihadiri oleh seluruh peserta sidang, untuk memutuskan kesepakatan bersama dari sidang sidang sebelumnya(misalnya hasil sidang pleno) , peserta sidang dalam hal ini tidak memiliki hak-hak yang dimilikinya.


Perlengkapan persidangan adalah sebuah instrument yang harus dipenuhi dalam persidangan, yang antara lain :
·         Peserta Sidang
1)      Peserta Penuh adalah peserta yang ditunjuk dan khusus didelegasikan untuk mengikuti jalanya persidangan dari awal sampai akhir persidangan. Peserta sidang penuh memiliki hak suara yaitu hak untuk menyampaikan pendapat dan sekaligus hak untuk dipilih dan memilih.
2)      Peserta Peninjau adalah peserta sidang yang hanya ditunjuk untuk didelegasikan segbagai pengamat sebagai undangan (tamu sidang). Peserta peninjau hanya memiliki hak bicara yaitu hak menyampaikan pendapat saja.
Kewajiban peserta sidang semuanya sama yaitu mengikuti jalannya persidangan dari awal sampai akhir dan sekaligus mematuhi tata tertib persidangan dengan menaati semua keputusan yang telah disepakati bersama.
·         Ruangan
Ada beberapa macam bentuk atau model ruangan untuk melaksanakan persidangan yaitu ruang yang berbentuk U ( tapal Kuda ), berbentuk persegi panjang, berbentuk meja bundar dan beberapa bentuk ruangan persidangan yang disesuaikan dengan kondisi.
·         Alat Tulis
·         Palu Sidang
·         Sterring committe adalah pengarah acara persidangan yang menyiapkan draf persidangan dan bertanggung jawab secara penuh pada setiap aktifitas persidangan dari awal sampai akhir. Steering Committee (SC) dalam hal ini hanya memiliki hak bicara saja, apabila diperlukan oleh pemimpin sidang berdasarkan kesepakatan seluruh peserta sidang/ konsultasi.
·         Bahan sidang atau draff bahan persidangan
·         Pemimpin sidang Atau lebih dikenal dengan istilah PRESIDIUM SIDANG
Istilah – istilah yang sering muncul dalam persidangan yang antara lain, yaitu :
·         Intrupsi adalah Penyela
1)      Intrupsi point of ORDER adalah Intrupsi yang bersifat menolak atau tidak sepakat terhadap pendapat ornag lain
2)      Intrupsi point of INFORMATION adalah Intrupsi yangbersifat memberi informasi atau tambahan terhadap pendapat orang lain yang masih berkaitan
3)      Intrupsi point of CLARIFICATION adalah Intrupsi yang bersifat mengklarifikasi atau memberi penjelasanulang(penjernihan pendapat) orang lain atau pendapat sendiriyag sudah berlalu atau masih berkaitan
4)      Intrupsi point of JUSTIVICATION adalah Intrupsi yang bersifat pembelaan atau pembenaran terhadap pendapat sendiriatau menganggap pendapatnya yang benar dan masih berhubungan dengan pendapat sebelumnya
·         Skorsing adalah penundaan sidang yang ditentukan jangka waktunya
·         Pending adalah penundaansidang yang tidak ditentukan jangka waktunya atau penundaan sidang dengan jangka waktu yang lama.
·         Voting adalah pemilihan berdasarkan suara terbanyak apabila keputusan tidak dihasilkan berdasarkan musyawarah mufakat.
·         Loobying adalah bentuk komunikasi diluar rapat pada saat terjadi penundaan rapat atau persidangan.
Pengaturan ketukan palu sidang yang dipegang oleh pemimpin sidang diantaranya adalah
1)        KETUKAN 1 X
Ketukan untuk pengesahan – pengesahan yang bersifat sementara >tidak ada dalam draft pengesahan
2)        KETUKAN 2 X
Ketukan untuk skorsing waktu, untuk istirahat breakbaik lama atau hanya sekedar menunggu waktu loobying, voting dll
3)        KETUKAN 3 X
Ketukan untuk pengesahan –pengesahan yang bersifat keseluruhan dan bakubiasanya dilakukan untuk pengesahan hasil sidang plenoparipurna atau untuk membuka atau menutup sebuah sidang
2.        HUKUM
Materi Hukum yang lagi actual dan atau materi dasar mengenai ilmu hukum
3.        URGENSI DAN HAKEKAT ORGANISASI
Urgensi adalah keadaan mendesak. Sedemikian mendesaknya, sehingga kita tidak sempat memikirkan atau menganalisis apa yang terjadi atau apa yang akan kita lakukan untuk mengatasinya. Ilustrasinya adalah situasi tatkala kita ditodong sepucuk senjata. Pada keadaan seperti itu kita tidak dapat berpikir dengan jernih meski kita sadar bahwa kita mesti melakukan sesuatu untuk melawan dan bertahan hidup.
Sudah sejak lama kita bersentuhan yang namanya organisasi baik itu disadari maupun tidak disadari. Manusia pada dasarnya merupakan makhluk social ( soon politicon ), oleh karenanya manusia tidak luput atau tdak dapat hidup tanpa bantuan dari orang lain. Bantuan orang lain ini dapat diterjemahkan dalam bentuk organisasi. Semisal ketikan manusia masih dalam kandungan seorang ibu maka sang ibu memeriksakan kesehatan janin dalam perutnya ke dokter atau rumah sakit dimana kita ketahui bahwa rumah sakit adalah bentuk dari organisasi, ketikan janin ini kemudian lahir dan mulai beradaptasi dengan lingkungannya maka janin ini kemudian tumbuh berkembang menjadi seorang anak kecil, remaja dan dewasa sampai akhirnya menjadi tua. Ketika anak ini kemudian membutuhkan sebuah pendidikan maka iya akan dapatkan disekolah, perguruan tinggi, inipun dinamakan sebuah organisasi, begitupun ketika iya telah menyelesaikan jenjang pendidikan maka iya akan membutuhkan sebuah pekerjaan semisal akan peberja pada sebuah perusahaan, perusahaan inipun dinamakan sebuah organisasi. Berdasarkan contoh di atas maka manusia tidak luput yang namanya organisasi.
·           Prolog Organisasi
Menurut Plato bahwa adanya keinginan manusia untuk bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Manusia tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa bantuan manusia lainnya. Aristoteles meneruskan pendapat dari plato yang mengatakan bahwa manusia harus berhubungan dengan manusia lainnya untuk memenuhi kebutuhannya itu dimulai dari keluarga, kemudian berkembang menjadi kelompok yang besar kemudian menjadi kelompok yang lebih besar (desa dan Negara ).
Secara sosial filosofis; Organisasi ada karena diadakan oleh manusia (individu dan kelompok). Dan mengapa diadakan dikarenakan. Sifat dan kodrat manusia sebagai mahluk social dan Sifat dan kodrat manusia sebagai mahluk social.
Organisasi adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya. Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan. Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut. Organisasi dianggap baik apabila diakui keberadaannya oleh sekitarnya ( masyarakat ) karena memberikan kontribusi, mamfaat dalam peningkatan masyarakat dan atau anggotanya sendiri melalui penggalian sumber dayanya. Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus menerus, dalam berorganisasi setiap individu dapat berinteraksi dengan semua struktur yang terkait baik itu secara langsung maupun secara tidak langsung kepada organisasi
·           Ciri-Ciri Organisasi
1.      Terdiri atas kumpulan orang dengan berbagai pola interaksi yang ditetapkan.
2.      Dikembangkan untuk mencapai tujuan
3.      Secara sadar dikoordinasi dan dengan sengaja disusun
4.      Instrumen yang mempunyai batasan yang secara relatif dapat diidentifikasi
5.      Pelimpahan Wewenang


·           Bentuk organisasi
1.      Organisasi Politik
2.      Organisasi Sosial
3.      Organisasi Mahasiswa
4.      Organisasi dalam bentuk Negara
5.      Organisasi Nirlaba
·           Sifat Organisasi
1.      Organisasi bersifat Provit
2.      Organisasi bersifat Nonprovit
·           Pelimpahan wewenang
Pelimpahan wewenang merupakan instrument yang penting dalam berorganisasi, kenapa demikian agar terjadi sebuah pemerataan tugas, tidak ada over wewenang dan agar dapat menjalankan fungsi dan peran setiap anggota/pengurus yang berada dalam sebuah organisasi.
·           Teori Organisasi
1.      Teori Organisasi Klasik ( Tradisional )
Teori ini biasa disebut dengan “teori tradisional” atau disebut juga “teori mesin”. Berkembang mulai 1800-an (abad 19).  Dalam teori ini organisasi digambarkan sebuah lembaga yang tersentralisasi dan tugas-tugasnnya terspesialisasi serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreatifitas.Dikatakan teori mesin karena organisasi ini menganggab manusia bagaikan sebuah onderdil yang setiap saat bisa dipasang dan digonta-ganti sesuai kehendak pemimpin. Teori Organisasi klasik sepenuhnya menguraikan anatomi organisasi formal. Empat ( 4 ) unsur pokok yang selalu muncul dalam organisasi formal: Sistem kegiatan yang terkoordinasi, kelompok orang, kerja sama, kekuasaan dan kepemimpinan. Menurut penganut teori klasik suatu organisasi tergantung pada empat kondisi pokok: Kekuasaan, Saling melayani, Doktrin, Disiplin.
2.      Teori Neoklasik
Aliran yang berikutnya muncul adalah aliran Neoklasik disebut juga dengan “Teori Hubungan manusiawi”. Teori ini muncul akibat ketidakpuasan dengan teori klasik dan teori merupakan penyempurnaan teori klasik. Teori ini menekankan pada  “pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu ataupun kelompok kerja”. Munculnya teori neoklasik diawali dengan inspirasi percobaan yang dilakukan di Pabrik Howthorne tahun 1924 milik perusahaan Western Elektric di Cicero yang disponsori oleh Lembaga Riset Nasional Amerika. Percobaan yang dilakukan ELTON MAYO seorang riset dari Western Electric menyimpulkan bahwa pentingnya memperhatikan insentif upah dan Kondisi kerja karyawan dipandang sebagai factor penting peningkatan produktifitas.



Dalam pembagian kerja  Neoklasik memandang perlunya:
a.       Partisipasi
b.      Perluasan kerja
c.       Manajemen bottom_up

3.      Teori Modern
Teori ini muncul pada tahun 1950 sebagai akibat ketidakpuasan dua teori sebelumnya yaitu klasik dan neoklasik. Teori Modern sering disebut dengan teori “Analiasa Sistem” atau “Teori Terbuka” yang memadukan antara teori klasik dan neoklasik. Teori Organisasi Modern melihat bahwa semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan  yang saling bergantung dan tidak bisa dipisahkan. Organisasi bukan system tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil akan tetapi organisasi merupakan system terbuka yang berkaitan dengan lingkunngan dan apabila ingin survivel atau dapat bertahan hidup maka ia harus bisa beradaptasi dengan lingkungan.
·           Kegunaan Organisasi untuk mencapai tujuan
Adalah untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi demi kepentingan bersama. Sebagai motivasi dan sebagai dasar pencapai tujuan dari organisasi. Namun sebelum penentuan tujuan organisasi terlebih dahulu menetapkan misi / maksud organisasi. Etzoini mengatakan bahwa suatu pernyataan tentang keadaan yang diinginkan dimana organisasi bermaksud untuk merealisasikannya. Merealisasikan sebuah organisasi yang ideal tentunya tak lepas dari sebuah masalah atau sebuah resiko, olehnya diperlukan sebuah cara atau tekhnik dalam pemecahannya yang anta lain, yaitu:
1.      Branstorming
Adalah sebuah metode untuk menghasilkan ide gagasan yang banyak mengenai topik tertentu secara kreatif dan efisien. Penyampain ide – ide melalui proses yang bebas dari penilaian dan kritik.
Prosesnya, yaitu :
·         Topik atau masalah dirumuskan dan tulis dengan jelas
·         Tiap anggota atau Tim memberikan idenya
·         Lakukan sampai semua ide telah habis
2.      Secara analitis dan kreatif
Adalah sebagai suatu proses penghilangan perbedaan atau ketidak-sesuaian yang terjadi antara hasil yang diperoleh dan hasil yang diinginkan (Hunsaker, 2005). Salah satu bagian dari proses pemecahan masalah adalah pengambilan keputusan (decision making), yang didefinisikan sebagai memilih solusi terbaik dari sejumlah alternatif yang tersedia (Hunsaker, 2005). Pengambilan keputusan yang tidak tepat, akan mempengaruhi kualitas hasil dari pemecahan masalah yang dilakukan.
Prosesnya, yaitu :
·         Definisikan Masalah
·         Buat alternative penyelesaian masalah
·         Evaluasi arternative-artenative penyelesain masalah
·         Terapkan solusi dan tindak lanjuti
3.      Penentuan Pengambilan keputusan
·         Tekhnik POACE adalah Planning, Organising, Actuality, Countrolling, dan Evaluasi.
·         Problem Solving
·         Analisis Swot adalah Strengths ( Kekuatan ), Weaknesses ( Kelemahan ), Opportunities (peluang), Threats ( ancaman ).
5.        KEMAHASISWAAN
Secara etimologi Mahsiswa terdiri dari dua kata, yaitu kata “maha” yang artinya “ter- atau segalanya” dan kata “siswa” yang artinya adalah “pelajar”. Jadi Mahasiswa adalah Pelajar tertinggi atau orang yang belajar di perguruan tinggi.
Secara terminologi Mahasiswa adalah seseorang yang terdaftar di perguruan tinggi entah itu negeri ataupun swasta dan mengikuti semester berjalan. Namun, dibalik semua itu selain mengurus urusan akademik yang menjadi tanggung jawab utama dari seorang  mahasiswa, mahasiswa juga memiliki fungsi serta peran-peran yang selalu menyertakan mahasiswa sebagai pelopor, penggerak, dan bahkan pengambil keputusan sehingga mahasiswa selalu menjadi bagian perjalanan sebuah bangsa.
Menurut Pakar pendidikan yang juga Guru Besar Ilmu Pendidikan Moral Universitas Negeri Semarang, Prof. Masrukhi menilai, saat ini banyak mahasiswa yang lebih berorientasi pada gaya hidup. "Sebenarnya, ada lima wajah mahasiswa yang nampak dalam realitas diri dan sosial, wajah pertama mahasiswa adalah idealis-konfrontatif, yang cenderung aktif menentang kemapanan, seperti melalui demonstrasi. Kedua, mahasiswa idealis-realistis, lebih kooperatif dalam perjuangan menentang kemapanan. Ketiga, kata dia, mahasiswa oportunis, yang cenderung mendukung pemerintah yang tengah berkuasa, kemudian keempat mahasiswa profesional, yakni mereka yang hanya berorientasi pada kuliah atau belajar. "Empat wajah mahasiswa ini ternyata hanya ada sekitar 10 persen, selebihnya adalah wajah kelima, yakni mahasiswa rekreatif yang berorientasi pada gaya hidup glamour dan bersenang-senang," katanya.
Mahasiswa sebagai insan akademis, pengabdi, pencipta harus kembali pada hakekatnya ketika melakukan sebuah pergerakan perubahan yaitu harus gerakannya ideologis dan mahasiswa harus menentukan orientasinya kedepan sehingga tidak keluar dari jalur atau koridor yang ideal.
Mahasiswa hari ini sebenarnya harus kembali disadarkan akan berbagai peran dan fungsinya. Salah satu yang harus dipahami bahwa mahasiswa adalah pusat dinamisasi gerakan suatu Negara. Hal lain yaitu mahasiswa sebagai agen perubahan dan control sosial dimana mahasiswa memiliki kemampuan dengan kemampuan intelektual, berpikir cerdas, serta sigap dalam berbagai kondisi memang seharusnya diharapkan untuk dapat memberikan perubahan yang signifikan paling tidak pada lingkungan kampus dan lingkungan yang berada didekatnya. Karena sering mahasiswa Ketika dihadapkan pada suatu realitas, maka mahasiswa cenderung reaksioner tanpa mempertimbangkan berbagai aspek yang sebenarnya terlebih dahulu diutamakan. Oleh karenanya dipandang perlu mengetahui secara seksama peran dan fungsi mahasiswa itu sendiri.
·           Ciri-ciri Mahasiswa
A.    Mahasiswa Hedonis
Adalah Mahasiswa yang hanya memikir hal-hal yang berhubungan dengan hura-hura atau kesenangan sesaat dengan melupakan tujuan awal untuk menuntut ilmu.
B.     Mahasiswa Apatis
Adalah Mahasiswa yang tidak memikirkan sama sekali atau bersifat acuh tak acuh atau bersifat cuek dengan akademisnya.
C.     Mahasiswa Akademis
Adalah Mahasiswa yang hanya memikirkan akademisnya atau pendidikan tanpa melihat kondisi realitas social yang ada.
D.    Mahasiswa Organisatoris
Adalah Mahasiswa yang begitu tertarik dan sibuk dalam kehidupan kelompok / organisasi sehingga melupakan bahkan meninggalkan peran sebagai akademis.
E.     Mahasiswa Idealis
Adalah Mahasiswa yang memiliki visi dan misi yang jelas dengan memadukan antara peran sebagai akademisi, Organissatori serta tidak melupakan keadaan atau kegelisaan masyarakat / lingkungan sekitar sehingga dapat bermamfaat bagi nusa bangsa.
·           Sifat Mahasiswa
-          Rasional
Setiap apa yang dikatakan atau pun dilakukan oleh mahasiswa itu kemudian mampu dijelaskan secara jelas melalui proses berpikir yang ilmiah sehingga itu dapat diterima.
-          Analisis
Proses berpikir yang cermat sehingga mampu melihat semua puluang ataupun kekurangan yang ada.
-          Kritis
Merupakan bentuk dari rasa ingin tahu yang besar sehingga ada hal hal yang baru yang muncul.
-          Universal
Merupakan pola pikir yang luas tanpa ada batasan batasan ruang ataupun tempat
-          Sistematis
Proses berpikir yang terstruktur sehingga apa yang kemudian dikatakan ataupun dilakukan itu sesuai dengan susunannya.
·           Fungsi Mahasiswa
A.    Agent of change / agen perubahan
B.     Social of control
Contoh Mahasiswa melakukan gerakan untuk mengingatkan pemerintah melalui aksi-aksi mahasiswa, baik aksi agitasi maupun aksi turun ke jalan. Peran ini menjadi alternatif pertama gerakan mahasiswa sebagai kontrol sosial yang memiliki dampak tak langsung dalam menyelesaikan permasalahan social. Peran kedua mahasiswa sebagai palu adalah alternatif berikutnya yang ditempuh ketika peran sebagai alarm tidak membuahkan solusi pasti. Pada tahap ini gerakan mahasiswa langsung berdampak pada perubahan sosial. Mahasiswa tidak lagi bersifat pasif, akan tetapi aktif dalam melakukan perubahan sosial. Peran mahasiswa dalam melakukan kontrol sosial mutlak diperlukan untuk mencegah adanya akumulasi kekuasaan di tubuh pemerintahan yang sedang berjalan.
C.    Moral of Course
·            
Mahasiswa harus merevitalisasi gerakannya dalam mengawasi pemerintah. Melakukan aksi moral intelektual dalam memformat gerakan mahasiswa, menjaga idealisme tanpa melupakan realitas lingkungan, melakukan gerakan yang bersinergi dengan logika.

6.        Ke-SOIL-an
A.    Atribut
a)      Logo SOIL
b)      Bendera SOIL
c)      Baju SOIL
d)     Mars SOIL
e)      Stempel SOIL
B.     Kesekretariatan
a)      Persuratan yaitu Kop surat, Surat Keluar dan surat masuk,
b)      Tekhnik penulisan persuratan SOIL
c)      Tekhnik penulisan proposal
Proses Traktat secara Out door
Pada proses ini dilakukan dengan permainan-permainan atau games untuk meningkatkan kerjasama, tanggung jawab kelompok dan demi terjalin ikatan kesoilidan antar anggota.a
1.      Metode Persidangan
Bentuk games yang dilakukan adalah melakukan metode persidangan agar setiap anggota memahami cara persidangan
2.      Retorika
Games pada pelatihan ini adalah mengajak setiap anggota untuk berlatih berpidato, orasi agar mampu menyampaikan pesan melalui cara berbicara yang baik dan benar dan bentuk pelatihan cara berbicara didepan orang banyak.
3.      Hakekat dan Urgensi Organisasi
Melatih setiap anggota agar menjadi solid melalui permainan atau games tim
4.      Hukum