Rabu, 30 November 2016

bando kegiatn dialok


#berpikirsatumacam

#berpikirsatumacam
Oleh Reza sulrahman,S.H.,M.H

Dalam konsep berpikir atau Thinking Concept, definisi yang paling umum dari berpikir adalah berkembangnya ide dan konsep di dalam diri seseorang. Perkembangan ide dan konsep ini melalui proses penjalinan hubungan antara bagian-bagian informasi yang tersimpan dalam diri seseorang.
Berpikir dapat diartikan sebagai proses menghasilkan representasi mental yang baru melalui transformasi informasi yang melibatkan interaksi secara kompleks antara atribut-atribut mental, seperti penilaian, abstraksi, penalaran, imajinasi dan pemecahan masalah ( suharnan, 2005:280 ). Berpikir suatu kegiatan atau aktivitas mental yang melibatkan otak. Walaupun tidak dapat dipisahkan dari aktivitas kerja otak, pikiran manusia lebih dari sekedar kerja organ tubuh yang disebut otak. Kegiatan berpikir juga melibatkan seluruh pribadi manusia dan juga melibatkan perasaan dan kehendak manusia. Secara sederhana, berpikir adalah memproses informasi secara mental atau secara kognitif. Secara lebih formal, berpikir adalah penyusunan ulang atau manipulasi kognitif baik informasi dari lingkungan maupun simbol-simbol.
Terdapat bermacam-macam berpikir semisal berpikir alamiah,berpikir ilmiah, berpikir autistic, dan berpikir realistic. Dalam menceritakan kembali masa lalu, sejarawan menggunakan cara berpikir diakronis dan sinkronis. Berpikir Diakronis dapat diartikan memanjang dalam waktu tetapi tetap terbatas dalam ruang sedangkan berpikir sinkronis adalah segala sesuatu yang bersangkutan dengan peristiwa yang terjadi di suatu massa/ruang terbatas dalam waktu.
Dalam kehidupan sering kali kita menemukan pertanyaan Bagaimana caramu berpikir.?? Tentu jawaban dari pertanyaan itu sebagian besar orang “orang pintar” menjawab “orang berpikir karena dia punya akal”. Jawaban itu tidaklah salah, hanya saja sederhana jika dijabarkan dan dikaitkan dengan Ilmu Logika, karena pemahaman tentang logika berpikir tidaklah sederhana.
Secara garis besar, ada dua macam berpikir yaitu berpikir autistik dan berpikir realistik. Yang pertama mungkin lebih tepat disebut melamun contoh menghayal, fantasi atau wishful thingking. Dengan berpikir autistik, terkadang seseorang melarikan diri dari kenyataan dan melihat hidup sebagai gambar-gambar fantastik. Adapun berpikir realistik atau sering pula disebut reasoning (nalar), adalah berpikir dalam rangka menyesuaikan diri dengan dunia nyata. ( Floyd L.Ruch (1967),seperti dikutif Rakhmat ( 1994:69 )).
Manusia dilengkapi dengan organ Otak untuk kemudian melakukan proses berpikir, proses berpikir inilah yang kemudian bisa menentukan apa tujuan hidup kita. Menjalani hidup tanpa repot menggali ke balik makna kehidupan itu sendiri memang cara yang paling mudah, karena kita tidak perlu memikirkan hidup sebagai hal yang sulit, cukup hanya menjalaninya secara sederhana dari hari ke hari saja. Namun mengetahui makna kehidupan dapat membantu kita menjalani hidup dengan lebih baik lagi dan membuat kita bisa menentukan tujuan hidup agar kehidupan yang kita jalani ini lebih terarah.
Bila tidak mengetahui tujuan hidup yang benar kita akan kehilangan pegangan dan motivasi dalam menjalani hidup. Jadinya kita akan menjalini hidup yang asal, atau berpatokan pada tujuan yang salah. Sama hal dengan ketika kita sebagai manusia kemudian memiliki tujuan hidup yang tidak jelas dalam arti berpikir macam-macam maka tentunya akan sulit untuk kemudian menentukan arah dari kehidupannya. Berpikir satu macam menurut penulis merupakan sebuah pemikiran yang menentukan arah tujuan yang satu untuk menentukan titik fokus kearah mana kita akan menjani kehidupan ini, walaupun dalam mencapainya menggunakan berbagai cara untuk sampai ke tujuan karena manusia memiliki sebuah proses berpikir.
Dalam Al Qur’an suart Al Mulk ( 67 ) ayat 2, tercantum dalil yang menyatakan bahwa: “(Allah) yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa diantara kamu yang lebih baik amalnya, dan dia Maka Perkas Lagi Maha Pengampun”. Dalam menjalani kehidupan ini, kita umat manusia akan diuji terus menerus dengan beragam cobaan dan masalah yang akan kita dapatkan. Kita akan diuji dengan harta benda, keluarga, penyakit, dan hal lainnya.

Kehidupan kita di dunia ini hanya berlangsung sementara saja. Seperti tercantum di Al Qur’an surat Al Mu’min ( 40 ) ayat 39, “Hai Kaumku sesungguhnya kehidupan di dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal”. Dan seperti disebutkan dalam Al Qur’an surat Adh-Dhuha ( 34 ) ayat 9, “Dan sesungguhnya hari kemudian (akhirat) itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang (permulaan)”. Sampai pada sebuah kesimpulan bahwa #berpikirsatmacam merupakan sebuah keinginan pencapaiannya kehidupan yang melewati sebuah proses yang pertama Hidup adalah Ibadah, Kedua Hidup adalah Ujian, Ketiga Hidup adalah Sementara, dan Keempat Kehidupan Akhirat Lebih Baik dibandingkan Kehidupan di Dunia. Oleh karenanya menurut penulis #berpikirsatumacam adalah sebuah pola kehidupan untuk mencapai tujuan hidup yang sesuai dengan anjuran agama “ISLAM”.