#berpikirsatumacam
Oleh Reza
sulrahman,S.H.,M.H
Dalam konsep
berpikir atau Thinking Concept, definisi yang paling umum dari berpikir adalah
berkembangnya ide dan konsep di dalam diri seseorang. Perkembangan ide dan
konsep ini melalui proses penjalinan hubungan antara bagian-bagian informasi
yang tersimpan dalam diri seseorang.
Berpikir dapat
diartikan sebagai proses menghasilkan representasi mental yang baru melalui
transformasi informasi yang melibatkan interaksi secara kompleks antara
atribut-atribut mental, seperti penilaian, abstraksi, penalaran, imajinasi dan
pemecahan masalah ( suharnan, 2005:280 ). Berpikir suatu kegiatan atau
aktivitas mental yang melibatkan otak. Walaupun tidak dapat dipisahkan dari
aktivitas kerja otak, pikiran manusia lebih dari sekedar kerja organ tubuh yang
disebut otak. Kegiatan berpikir juga melibatkan seluruh pribadi manusia dan
juga melibatkan perasaan dan kehendak manusia. Secara sederhana, berpikir
adalah memproses informasi secara mental atau secara kognitif. Secara lebih
formal, berpikir adalah penyusunan ulang atau manipulasi kognitif baik
informasi dari lingkungan maupun simbol-simbol.
Terdapat
bermacam-macam berpikir semisal berpikir alamiah,berpikir ilmiah, berpikir
autistic, dan berpikir realistic. Dalam menceritakan kembali masa lalu,
sejarawan menggunakan cara berpikir diakronis dan sinkronis. Berpikir Diakronis
dapat diartikan memanjang dalam waktu tetapi tetap terbatas dalam ruang
sedangkan berpikir sinkronis adalah segala sesuatu yang bersangkutan dengan peristiwa
yang terjadi di suatu massa/ruang terbatas dalam waktu.
Dalam kehidupan
sering kali kita menemukan pertanyaan Bagaimana caramu berpikir.?? Tentu
jawaban dari pertanyaan itu sebagian besar orang “orang pintar” menjawab “orang
berpikir karena dia punya akal”. Jawaban itu tidaklah salah, hanya saja
sederhana jika dijabarkan dan dikaitkan dengan Ilmu Logika, karena pemahaman
tentang logika berpikir tidaklah sederhana.
Secara garis
besar, ada dua macam berpikir yaitu berpikir autistik dan berpikir realistik.
Yang pertama mungkin lebih tepat disebut melamun contoh menghayal, fantasi atau
wishful thingking. Dengan berpikir autistik, terkadang seseorang melarikan diri
dari kenyataan dan melihat hidup sebagai gambar-gambar fantastik. Adapun
berpikir realistik atau sering pula disebut reasoning (nalar), adalah berpikir
dalam rangka menyesuaikan diri dengan dunia nyata. ( Floyd L.Ruch (1967),seperti
dikutif Rakhmat ( 1994:69 )).
Manusia
dilengkapi dengan organ Otak untuk kemudian melakukan proses berpikir, proses berpikir
inilah yang kemudian bisa menentukan apa tujuan hidup kita. Menjalani hidup
tanpa repot menggali ke balik makna kehidupan itu sendiri memang cara yang
paling mudah, karena kita tidak perlu memikirkan hidup sebagai hal yang sulit,
cukup hanya menjalaninya secara sederhana dari hari ke hari saja. Namun
mengetahui makna kehidupan dapat membantu kita menjalani hidup dengan lebih
baik lagi dan membuat kita bisa menentukan tujuan hidup agar kehidupan yang
kita jalani ini lebih terarah.
Bila tidak
mengetahui tujuan hidup yang benar kita akan kehilangan pegangan dan motivasi
dalam menjalani hidup. Jadinya kita akan menjalini hidup yang asal, atau
berpatokan pada tujuan yang salah. Sama hal dengan ketika kita sebagai manusia
kemudian memiliki tujuan hidup yang tidak jelas dalam arti berpikir macam-macam
maka tentunya akan sulit untuk kemudian menentukan arah dari kehidupannya.
Berpikir satu macam menurut penulis merupakan sebuah pemikiran yang menentukan
arah tujuan yang satu untuk menentukan titik fokus kearah mana kita akan
menjani kehidupan ini, walaupun dalam mencapainya menggunakan berbagai cara
untuk sampai ke tujuan karena manusia memiliki sebuah proses berpikir.
Dalam Al Qur’an suart Al Mulk ( 67 ) ayat 2,
tercantum dalil yang menyatakan bahwa:
“(Allah) yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa
diantara kamu yang lebih baik amalnya, dan dia Maka Perkas Lagi Maha
Pengampun”. Dalam menjalani kehidupan ini, kita umat manusia akan diuji
terus menerus dengan beragam cobaan dan masalah yang akan kita dapatkan. Kita
akan diuji dengan harta benda, keluarga, penyakit, dan hal lainnya.
Kehidupan kita
di dunia ini hanya berlangsung sementara saja. Seperti tercantum di Al Qur’an surat Al Mu’min ( 40 ) ayat 39, “Hai Kaumku sesungguhnya kehidupan di dunia
ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang
kekal”. Dan seperti disebutkan dalam Al
Qur’an surat Adh-Dhuha ( 34 ) ayat 9,
“Dan sesungguhnya hari kemudian (akhirat) itu lebih baik bagimu daripada yang
sekarang (permulaan)”. Sampai pada sebuah kesimpulan bahwa
#berpikirsatmacam merupakan sebuah keinginan pencapaiannya kehidupan yang
melewati sebuah proses yang pertama Hidup adalah Ibadah, Kedua Hidup adalah
Ujian, Ketiga Hidup adalah Sementara, dan Keempat Kehidupan Akhirat Lebih Baik
dibandingkan Kehidupan di Dunia. Oleh karenanya menurut penulis
#berpikirsatumacam adalah sebuah pola kehidupan untuk mencapai tujuan hidup
yang sesuai dengan anjuran agama “ISLAM”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar